Sabtu, 04 April 2015

Pantai Siung, Pantai Jogan dan Pantai Nglambor, Gunung Kidul, Yoyakarta


Ketiga pantai ini terletak dalam satu lokasi wisata, jadi hanya membayar satu kali kita dapat menunjungi 3 pantai. Tiket masuk ke lokasi ini Rp10.000,-/motor. Untuk menuju lokasi ini menggunakan kendaraan pribadi karena kendaraan umum tidak menjakau lokasi ini. 

Jika melewati jalan Jogja-Wonosari sebaiknya pada pagi hari sebelum jam 8, karena setelah jam 8 maka jalan ini akan ramai dilalui kendaraan ukuran besar karena jalan ini menghubungkan Yogyakarta dengan Jawa Tengah melalui jalur selatan. Bisa juga pada siang hari dengan volume kendaraan yang belum begitu padat. jika sudah jam 3 sore jalan ini akan semakin ramai. dengan kondisi jalan dan topografi yang kasar akan kesulitan jika melalui jalan ini.

Lokasi ini berada di Selatan Kabupaten Gunung Kidul, malah hampir mendekati ujung timur Poropinsi D.I. Yoyakarta. Lokai ini berada sekitar 74 km dengan waktu tempuh 2 jam dari pusat kota, melewati Jl. Solo ke arah timur kemudian memasuki Jl, Laksda Adisucipto hingga menemukan Fly Over Janti kemudian berbelok ke Selatan memasuki Ringroad Timur. Setelah Traffic Light kedua ambil jalan ke kiri yang agak serong mengarah ke tenggara memasuki Jalan Jogja-Wonosari. Sampai di bunderan Wonosari maju sedikit kemudian mengambil jalan ke kanan ke arah pantai. Jika mengambil jalan lurus akan menuju Kota Wonosari, jika ke kiri akan ke wilayah Goa Pindul.

Setelah itu kan menemukan traffic light kedua maka ambil jalan ke kanan menuju Jalan Baron. Dinamakan Jalan Baron karena jalan ini menghubungkan Kota Wonosari dengan Pantai Baron. Sekitar 3 km akan bertemu pertigaan, lihat plang jalan yang bertuliskan Tepus. Ambil jalan ke kiri ke arah Tepus, bisa juga tetap lurus tapi track akan semakin panjang karena harus memutar melalui deretan pantai-pantai yang lain.

Jika sudah melewati jalan tepus maka track panjan harus dilalui. Perhatikan plang jalan, ambil arah yang ke arah Pantai Sadeng. Perjalanan sekitar hampir dua jam akan bertemu plang jalan menuju ke Pantai Siung di kanan jalan. Jalan ke Pantai Siung memang bagus tapi untuk ke Pantai Jogan dan  Pantai Nglambor masih berbatu dan belum di aspal.

a. Pantai Jogan
Ini pantai yang paling dekat dengan loket masuk tapi jika tidak jeli maka akan sulit menemukan obyek wisata ini. Jika nanti anda bertemu jalan yang bercabang dua yang membentuk huruf Y, jalan yang kiri adalah jalan aspal dan jalan yang kanan adalah jalan cor-coran, disana akan ada plang dari kayu yang bertulis Pantai Jogan. Ambil jalan ke kanan yang cor-coran, harap hati-hati melewati jalan ini. Tidak direkomendasikan mengendarai mobil memasuki lokasi ini dan akan sulit mendapatkan sinyal hp di sini. 

Sekitar 500 meter akan bertemu tempat parkir, biaya parkir Rp 2.000/motor. Pantai ini dulunya bukan untuk wisata, pantai ini digunakan untuk memancing, jadi fasilitas penunjang belum lenkap. ada satu toko dan toilet. di pantai ini tidak akan menemukan pasir pantai seperti di pantai-pantai lainnya. keunikan pantai ini terdapat air terjun yang lansung bermuara ke laut. Aliran sungai melewati tebing pantai yang tinggi sehingga menciptakan air terjun. 

Pengunjung bisa turun ke bawah air terjun tapi lebih mudah jika saat kemarau yang debit air kecil. karena jika debit air sedan besar akan membuat jalan menuju ke lokasi bawah air terjun menjadi licin. hati-hati karena di bawah air terjun banyak terdapat batu-batu karang. Ada juga permainan menuruni air terjun menggunakan tali, jadi turun pas di aliran air terjun. Jika beruntung, bisa melihat penyu yang berenang di laut, melalui tebing di sebelah kanan/barat air terjun.












Kalau beruntung bisa bertemu penyu ini


b. Pantai Nglambor

Pantai ini paling muda diantara Pantai Jogan dan Pantai Siung. Jalan menuju obyek ini masih berbatu dan harus ekstra hati-hati menuju lokasi ini. Di Pantai ini juga sulit mendapatkan sinyal hp karena letaknya diantara bukit-bukit karst. Pantai ini terletak di sebelah timur Pantai Jogan. Bisa melewati bukit untuk ke pantai ini melalui Pantai Jogan tapi hati-hati karena tebing bukitnya terjal.

Biaya parkir di lokasi ini juga sama yaitu Rp 2.000,-/motor, mobil bisa masuk ke lokasi ini tapi hati-hati karena jalannya sempit. Keunikan obyek wisata ini adalah pengunjung bisa snorkling dengan biaya yang murah yaitu Rp 50.000,-/orang sudah termasuk sewa alat snorkling dan biaya pendamping selama 2 jam. 

Terdapat dua mata air di pinggir pantai yang dapat digunakan untuk bilas bila selesai dari snorkling. Mata air ini juga disalurkan ke daerah sekitar Pantai Jogan untuk keperluan sehari-hari bagi masyarakat, mengingat daerah Gunung Kidul sulit mendapatkan air saat musim kemarau, sehingga kita juga harus menjaga kelesestarian mata air tersebut. Jika sedang berbasuh di mata air, hati-hati jangan terlalu dekat dengan tebing karena rawan runtuh.

Di pantai ini terdapat sebuah rumah, yang ditinggali sepasang kakek dan nenek bahkan sebelum pantai ini digunakan obyek wisata. Rumah ini juga digunakan sebai tempat bagi wisatawan dan pendamping untuk memasang peralatan snorkling. Jangan khawati bagi yang tidak bisa berenang karena ada pendamping yang akan mengawasi saat kita snorkling. kita juga akan dipakaikan pelampung jadi tidak khawatir tenggelam. Saat snorkling diusahakan tetap mengapung ya, karena kasihan terumbu karangnya jika harus terinjak kaki kita.













c. Pantai Siung
Untuk sampai ke pantai siung cukup mengikuti jalan aspal dari loket masuk. Pantai ini memiliki fasilitas cukup lengkap sebagai obyek wisata. Terdapat juga tempat pelelangan ikan, pengunjung bisa membeli ikan segar disana. Obyek wisata ini dapat dijangkau dengan sepeda motor, mobil bahkan bus sehingga dapat  digunakan untuk lokasi berlibur keluarga atau mengadakan kegiatan tour


Keunikan pantai ini adalah organismenya, baik tumbuhan maupun hewan. Saat air surut maka akan telihat hamparan lrumput laut pada pinggiran laut. Pengunjung juga bisa berjalan agak jauh dari pinggir saat air surut. Terdapat banyak siput laut dan hewan lainnya, hewan-hewan ini lucu dan hanya dapat dilihat pada pantai yang masih alami dan bersih, tidak semua pantai memiliki potensi organisme (hewan dan tumbuhan).





Keadaan Pantai Siung saat Surut

Di sebelah barat pantai terdapat batu-batuan yang telah tererosi oleh air laut sehingga meninggalkan bentuk-bentuk unik dan berlubang-lubang. Namun hati-hati karena bebatuan ini tajam-tajam sehingga bisa terluka jika kita tidak berhati-hati









Pernah menemukan ubur-ubur mati terdampar di pantai ini dan juga banyak terdapat siput laut dan bulu bab juga.














Jumat, 03 April 2015

Air Terjun (Grojogan) Watu Jonggol dan Kebun Teh Nglinggo, Samigaluh, Kulon Progo


a.      Air Terjun Watu Jonggol
Air Terjun Watu Jonggol berada di Desa Nglinggo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Air terjun ini merupakan air terjun yang tinggi dan mengalir di antara dinding tebing. Di sana kita bisa sekedar berendam untuk menikmati cipratan air yang membentur bebatuan. Suasana di sekitar air terjun ini sejuk dikarenakan berada pada dataran tinggi. Dari tempat ini juga dapat melihat deretan pohon pinus di puncak bukit yang mengelilingi daerah ini.






Lokasi obyek wisata ini terletak 40 km dari Kota Jogja melalui Jalan Godean.Dari Tugu Jogja ke arah timur hingga traffic light ketiga maka akan menemukan Jalan Godean. Tepatnya dari Tugu Jogja lurus terus nanti ketemu Jalan Godean.

Masih bingung orientasi arah dari Tugu Jogja?
Jalan ke selatan Tugu Jogja adalah jalan satu arah, sehingga tidak akan ada antrian kendaraan di sebelah selatan jogja, tinggal di sesuaikan jika menghadap jalan yang tidak ada antrian kendaraannya tersebut berarti anda berada di sebelah utara tugu, jika anda bisa melihat bangunan KFC berati anda berada di sebelah barat, jika anda tidak bisa melihat semua yang dijelaskan di atas berarti anda berada di timur tugu.

Dari Jalan Godean lurus terus hingga menemukan perempatan pasar godean kemudian tetap lurus ke barat hingga bertemu perempatan jika ke selatan (kiri) akan ke Sentolo, ke barat (lurus) ke Goa Kiskendo dan ke utara (kanan) ke Magelang/Kalibawang. Ambil arah utara (kanan) yang menuju Magelang/Kalibawang. Sampai di perempatan Dekso (lurus ke Magelang, kanan ke Kalibawang) maka ambil ke kiri yang ke arah Dekso. Perempatan ini cirinya ada lapangan sepak bola di sebelah kiri jalan.

Jika sudah memasuki Jalan Dekso maka lurus terus ke barat, sekitar 1 jam memasuki Kecamatan Samigaluh. Perjalanan ini cukup lama, melihat lokasi yang dituju berada di sekitar perbatasan antara Kabupaten Kulon Progo (Yogyakarta) dengan Kabupaten Purworejo (Jawa Tengah). Jalan menuju lokasi ini menanjak dan berliku. Karena belum ada angkutan umum yang sampai di lokasi ini maka wisatawan harus menggunakan kendaraan pribadi.

Sekitar 1 jam perjalanan ke arah barat ini nanti akan bertemu Pasar Plono, di pasar ini tidak ada lagi jalan menuju ke barat (lurus) yang ada hanya jalan ke arah selatan (kiri) dan utara (kanan).Ambil jalan ke kanan (utara) yang jalannya menanjak. Jalannya terjal dan dipinggir tebing, selama perjalanan kita bisa menikmati keindahan alam dari tempat yang tinggi. Sekitar 3 km melewati jalan ini akan bertemu loket masuk dengan biaya Rp 3.000,-/motor. Tiket masuk ini juga sudah termasuk untuk ke objek wisata kebun teh.



Tidak jauh dari loket masuk sekitar 100 meter akan ada plang kayu yang bertuliskan Air Terjun Watu Jonggol di kiri jalan, jalannya belum beraspal, namun cukup untuk masuk kendaraan roda dua, tidak disarankan menggunakan mobil melewati jalan ini.

Sudah ada pengelola di kawasan Air Terjun Watu Jonggol yaitu para pemuda-pemuda yang tingga di kawasan ini. Terdapat tempat parkir tapi tidak begitu luas. Ada dua kamar mandi juga sudah dibuat, namun masih belum ada warung atau penjual makanan di sekitar obyek wisata

Lahan Parkir
.
Untuk menuju ke obyek air terjun maka wisatawan hasus melanjutkan perjalanan dengan berjala kaki sekitar 500 meter, menuruni tangga yang dibuat oleh pengelola. Setelah dekat ke air terjun, wisatawan harus melewati jembatan bambu. Jembatannya lumayan kuat tapi hati-hati ya kalau hujan bisa licin.



b.      Kebun Teh Nglinggo, Samigaluh
Sekitar 1 km dari loket masuk, lurus saja mengikuti jalan aspal, jalannya memang sedikit menanjak. Begitu sampai di pucak maka aka melihat hamparan kebun teh. Memang tidak seberapa luas tapi ini menyenangkan karena tanaman teh hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan tinggi. Ada beberapa warung dan satu tempat parkir di lokasi ini, namun jika jumlah pengunjung banyak dan tempat parkir tidak cukup maka bisa parkir di pinggir jalan.


View untuk berfoto di lokasi ini tdak kalah dengan view pada kebun teh di daerah lain. Karena kebun teh ini berada di lereng-lereng bukit jadi berhati-hati karena jalannya menurun. Belum ada bangunan untuk berteduh bagi pengunjung dari hujan disini, jika hujan pengunjung bisa berteduh di tempat parkir ataupun warung. Suasana di lokasi ini sejuk, disarankan agar datang ke lokasi ini saat hari cerah agar bisa melihat pemandangan landscape yang indah. Jika hujan, ada baiknya segera turun ke bawah untuk mencari tempat berlindung karena jika hujan maka anginnya akan kencang di puncak bukit ini.



Lebih mudahnya untuk mencapai lokasi ini menggunakan GPS dengan kata kunci “Kebun Teh Samigaluh”






Selasa, 31 Maret 2015

Wisata Nglanggeran Pathuk Yogyakarta (Bukit Bintang, Gunungapi Purba, Embung Nglanggeran, Air Terjun Kedung Kandang, Air Terjun Banyu Nibo)

Daerah Istimewa Yogyakarta, apa  yang anda pikirkan jika mendengar nama itu?

Mungkin yang tergambar dalam pikiran kita adalah daerah yang asyik untuk berlibur. Memang benar daerah ini merupakan salah satu tempat kunjungan wiatawan baik domestik maupun mancanegara. Setiap masa liburan  daerah ini khususnya di kotanya akan banyak bus pariwisata yang datang dari berbagai daerah.

Jika ditanya ada obyak wisata apa di Jogja maka yang terpikirkan adalah Malioboro, Keraton Yogyakarta, 0 Kilometer Jogja, Kaliurang dan Parangtritis. Tapi selama hampir 2 tahun saya berada di Provinsi ini saya menemukan banyak sekali objek wisata alam maupun budaya, baik yang sudah dikelola dengan baik maupun yang belum.

Pathuk suatu daerah yang berapada di Kabupaten Gunung Kidul. Ada beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi pada daerah ini seperti Bukit Bintang, Gunungapi Purba di Nglanggeran, Embung Nglanggeran, Air Terjun Kedung Kandang, dan Air Terjun Banyu Nibo (karena penulis lupa letak lokasi pastinya jadi hanya dibahas sekilas)

Karena keterbatasan kendaraan umum untuk menuju lokasi-lokasi ini maka disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor atau mobil. 

a. Bukit Bintang

Suatu tempat yang berada pada daerah perbukitan struktural. Tempat ini merupakan tempat singgah atau istirahat dengan berbagai tempat makan. Keunikan tempat ini adalah pemandangan yang bisa dinikmati sambil beristirahat. Dinamakan bukit bintang karena kita bisa melihat kerlap-kerlip lampu Kota Jogja. Lampu-lampu itu menerangi Kota Jogja saat malam hari seperti bintang yang menghiasi langit malam. Bedanya adalah bintang-bintang ini berada dibawah, bukan seperti bintang-bintang sebenarnya yang berada di atas.

Lokasi ini berada 19 km dari pusat kota, melewati Jl. Solo ke arah timur kemudian memasuki Jl, Laksda Adisucipto hingga menemukan Fly Over Janti kemudian berbelok ke Selatan memasuki Ringroad Timur. Setelah Traffic Light kedua ambil jalan ke kiri yang agak serong mengarah ke tenggara memasuki Jalan Jogja-Wonosari. Setelah Pasar Piyungan ada perempatan yang dekat dengan jembatan maka bersiap-siapalah untuk menempuh medan yang berkelok-kelok dan menanjak. sekitar 3 km dari jalan yang mulai menanjak itu akan ketemu banyak tempat makan di kanan jalan, dan akan terlihat pemandangan indah di kanan jalan yaitu pemandangan Kota Jogja dari daerah yang lebih tinggi.

Anda bisa berintirahat disana sambil memesan makanan, Tempat ini lebih indah jika dikunjungi saat malam.






Jika kita maju lagi dari lokasi Bukit Bintang maka akan menemukan Gapura "Selamat Datang di Kabupaten Gunung Kidul". disana juga bisa digunakan untuk beristirahat sejenak pada tempat yng sudah disediakan dan bisa mengambil beberapa foto di miniatur Geopark Gunung Kidul di bagian kanan jalan.

Jika melewati jalan Jogja-Wonosari sebaiknya pada pagi hari sebelum jam 8, karena setelah jam 8 maka jalan ini akan ramai dilalui kendaraan ukuran besar karena jalan ini menghubungkan Yogyakarta dengan Jawa Tengah melalui jalur selatan. Bisa juga pada siang hari dengan volume kendaraan yang belum begitu padat. jika sudah jam 3 sore jalan ini akan semakin ramai. dengan kondisi jalan dan topografi yang kasar akan kesulitan jika melalui jalan ini.

b. Gunungapi Purba
Setelah memasuki Gapura "Selamat Datang di Kabupaten Gunung Kidul" maju sedikit maka akan menemukan perempatan pada tanjakan, yang ada kantor polisinya. Ambil jalan ke kiri memasuki Jalan Pathuk-Nglanggeran. ikuti saja jalan itu sekitar 10 km ke arah timur akan bertemu banyak tower dari beberapa stasiun televisi, dari tempat ini sudah bisa dilihat keindahan Gunungapi Purba. Sekitar 1 km dari tower-tower itu akan bertemu pertigaan ambil yang ke arah kanan menuju Gunungapi Purba yang jalannya sedikit berbelok dan menanjak.

Sekitar 1 km dari pertigaan tersebut akan ada tempat yang banyak batuan besarnya, nah disanalah loket masuk ke Gunungapi Purba. Biaya masuk perorang Rp7.000,- . Terdapat tempat istirahat, toilet, mushola tidak jauh dari loket. Obyek wisata ini juga bisa dipakai untuk otbond.

Tempat Istirahat di Gunungapi Purba

Sesuai namanya bahwa dulu daerah ini merupakan kawasan Gunungapi Nglanggeran yang telah lama meletus. Dalam waktu sangat lama Gunung ini mengalami erosi dan pelapukan sehingga Gunungapi ini terlihat terbelah dan terpisah-pisah, namun disanalah letak keindahannya. Guratan-guratan yang dibentuk oleh alam meninggalkan kesan keindahan dan kekaguman.

Butuh perjuangan untuk mendaki gunung ini. memang tidak setinggi gunungapi yang ada di Pulau Jawa, namun lumayan berkeringat untuk mencapai puncaknya. Terdapat beberapa pos peristirahatan sebelum mencapai puncak. Pada pos peristirahatan ini juga kita bisa menikmati keindahan alam dari daerah yang lebih tinggi.

Ada saat pengunjung harus melewati celah diantara dua batu besar, jika malas melewati celah bisa juga menaiki salah satu batu, tapi hati-hati ya karena ini berbahaya.
Melewati Celah

Sampai di pos pertama bisa istirahat sejenak menikmati pemandangan atau bisa juga sambil foto-foto. 


Pemandangan yang Dapat Dilihat dari Post Peristirahatan Pertama

Ada empat pos peristirahatan dengan bangunan yang bisa dipakai untuk duduk dan terdapat tempat sampahnya juga. Eits... sebagai masyarakat yang berbudi maka jangan buang sampah sembarangan ya, bila tidak ada tempat sampah di sekitar kita, ada baiknya sampahnya kita kumpulkan dan dibawa turun hingga menemukan tempat sampah. 

Pemandangan dari Post 2


Pos keempat berada pada puncak gunung. Terdapat dua puncak, puncak timur dan barat. puncak bagian timur terdapat pos peristirahatan keempat dan untuk medan ke puncak barat harus menaiki tangga kayu. Puncak barat ini agak licin untuk dinaiki karena terdapat banyak tanah yang licin bila dipijak terutama saat hujan, berbeda dengan puncak timur yang masih banyak bebatuan. Tapi sekarang pihak pengelola sudah membuatkan tangga kayu baru yang lebih mudah untuk dinaiki. Tapi tetap hati-hatinya, karna tangga ini juga agak licin.

Saat ini sudah ada penjual minuman dan makanan ringan di dekat puncak gunungapi purba ini, jadi tidak usah khawatir bila kehabisan bekal minuman. Gunungapi purba ini juga sering dijadikan tempat untuk berkemah, terutama saat liburan atau akhir pekan. Kebanyakan para wisatawan yang berkemah disana bertujuan melihat matahari terbit (sunrise) dari puncak gunung. Baik puncak barat maupun timur semuanya bisa melihat Embung Nglanggeran dari atas.

Waktu yang tepat mengunjungi tempat ini pada pagi hari, karena jika siang maka lingkungan ini akan panas. Lokasi ini cocok sekali bagi kita yang suka berpetualang dan outbond, hitung-hitung buat olahraga juga. memang cukup lelah untuk mencapai puncak, tapi pemandangan yang didapat saat perjalanan mendaki dan saat di puncak sebanding dengan pengorbanan yang dilakukan. pemandangan yang indah dapat mengobati rasa lelah.


Puncak Timur

Tangga Menuju Puncak Barat


Tempat Peristirahatan, Biasanya Terdapat Penjual Minuman dan Makanan Ringan 

Jika lapar anda dapat mengunjungi Soto Mbk Jam, sekitar 50 meter sebelum parkiran di Gunungapi Purba. Di kanan jalan nanti bertemu baner Soto Mbak Jam dan ada plang untuk Flying Fox juga. Sealain soto ada juga nasi rames, dijamin enak deh, apalagi gorengannya, tempatnya juga nyaman lho, serta harga yang terjangkau.


c. Embung Nglanggeran
Embung Nglanggeran merupakan tempat penampungan air hujan yang kemudian dialirkan ke rumah-rumah warga untuk kebutuhan sehari-hari. Gunung Kidul merupakan daerah Karst yang tersusun oleh batuan kapur. batuan kapur mudah larut oleh air, sehingga air hujan yang meresap ke tanah tidak bisa disimpan oleh tanah. Sulit untuk mendapatkan air tanah di sini, sehingga dibuatlah tempat penampungan air hujan. 

Di sekitar embung ditanami beberapa pohon buah-buahan tapi karena pohon-pohon tersebut masih kecil sehingga lingkungan sekitar embung tampak masih gersang dan panas. Disarankan agar ke embung ini pada pagi atau sore hari, karena saat siang sinar matahari akan menyengat dikarenakan lokasi ini merupakan tempat terbuka dan tidak ada pepohonan besar untuk berlindung. 

Dari embung ini juga bisa melihat keindahan alam karena tempat ini masih merupakan tempat yang tinggi, dari tempat ini juga bisa melihat gunungapi purba dari bagian lain gunung. Pemandangan air di tengah daerah yang panas membuat kita ingin berenang di dalamnya, tapi jangan dilakukan ya karena itu akan mencemari sumber air yang digunakan warna untuk kerbutuhan sehari-hari mereka.

Untuk masuk ke lokasi ini hanya membayar biaya parkir. Lokasi embung terletak tidak jauh dari Gunungapi purba, hanya sekitar 500 meter udah di depan gapura, kemudian masuk ke dalam sekitar 500 meter. Dari Gunungapi Purba lurus terus ke selatan ada pertigaan belok ke kiri, tidak jauh dari pertigaan itu di kiri jalan ada gapura menuju embung.

Tangga Menuju Embung

Embung Nglanggeran

 
Gunungapi Purba Dilihat dari Embung Nglanggeran

d. Air Terjun Kedung Kandang
Air terjun ini sekitar 2km dari Embung Nglanggeran, masih tetap melewati jalan yang sama dengan jalan ke Gunungapi Purba dan Embung Nglanggeran. Nanti bertemu jalan menurun yang kemudian bertemu jembatan, setelah jambatan ada baner Wisata Air Terjun Kedung Kandang di sebelah kanan jalan, kemudian masuk ke jalan itu. Memang jalannya maih cor-coran tapi motor dan mobil bisa melewati jalan itu. Tapi tidak direkomendasikan untuk membawa mobil pribadi ke lokai ini karena lahan parkirnya maih sempit ini dikarenakan lahan parkir merupakan halaman rumah warga. Sekitar 200 meter akan bertemu rumah warga dan tempat parkir. Masuk ke wisata ini hanya membayar biaya parkir sebesar Rp 2.000,-.

Disarankan memiliki waktu yang santai jika ke obyek wisata ini karena wisatawan harus berjalan cukup lama untuk sampai ke lokasi air terjun. Wisatawan harus berjalan kaki sejauh 800 meter dari tempat parkir menuju lokasi melewati pematang sawah, sungai, dan bebatuan, harap berhati-hati karena jalan yang ditempuh masih alami dan licin jika hujan. Selama perjalanan menuju air terjun, kita dapat menikmati keindahan alam, mendengarkan suara burung, menangkap jangkrik, mendengar suara air. 

Air Terjun Kedung Kandang ini tinggi dan memiliki 8 aliran air. Airnya sejuk, serasa ingin mandi disana, tapi disana tidak disarankan untuk mandi ya. Setelah lelah melakukan perjalanan panjang begitu sampai ke lokasi ini dan menyentuh air rasanya segar banget.

Jalan pulang menuju parkiran berbeda dengan jalan pertama, jalan pulang ini menuju ke atas bagian air terjun kemudian menyusuri sawah dan lahan perkebunan warga. Ini diharapkan wisatawan dapat menikmati alam lebih lama di desa wisata ini. Perjalanan menuju tempat parkir juga sekitar 800 meter jadi lumayan lama dan lelah. jadi disiapkan fisik yang baik ya sebelum ke lokasi ini.

Pemandangan dari Puncak Ngekong Saat Perjalanan Menuju Air Terjun

Air Terjun Kedung Kandang

Jika Terjadi Hal yang Tak Terduga Silahkan Hubungi Nomor Ini

e. Air Terjun Banyu Nibo
Air terjun ini sangat tinggi, namun lokas ini masih benar-benar alami dan belum dikelola, hanya beberapa orang saja yang mengetahui keberadaan lokasi ini. Masih jalan yang sama dari Gunungapi Purba, Embung Nglanggeran, dan Air Terjun Kedung Kandang, Maju sekitar 3km kemudian belok ke kanan. Namun, penulis lupa dimana tepatnya belokan itu, belokan itu terletak di turunan dan jalan pada belokan itu masih cor-coran seperti jalan menuju Air Terjun Kedung Kandang. Jalan cor-coran itu telah lama dan berlumut sehingga sangat licin, hati-hati saat melewati jalan ini, dan tidak disarankan untuk menggunakan motor besar apalagi menggunakan mobil, Jika bingung, bisa tanya pada masyarakat di sekitar daerah ini.

Kendaraan roda dua bisa diparkirkan atau dititipkan ke rumah warga kemudian dilanjutkan berjalan kaki sekitar 500 meter menyusuri kebun dan sawah warga, hampir sama seperti jalan menuju Air Terjun Kedung Kandang, namun di lokasi ini keadaannya lebih sejuk dan lebih rindang.

Jalan yang penulis bicarakan untuk menuju lokasi-lokasi di atas adalah Jalan Pathuk-Wonosari, yang mana jalan ini akan kembali ke Jalan Wonosari.

Air Terjun Banyu Nibo